Sabtu, 07 September 2019

Arak-Arakan Vespa Sebagai Ungkap Syukur

Wisuda merupakan bagian dari momentum penting dalam kehidupan seseorang yg bergelut dengan perkuliahan pada jenjang perguruan tinggi. Wisuda juga merupakan momentum dari berakhir nya masa perkuliahan pada jenjang yg dialami seseorang entah S1 atau S2 dan S3 dan seterusnya.
Wisuda adalah upacara peneguhan atau pelantikan bagi seseorang yang telah menempuh pendidikan. Di kalangan akademik, wisuda merupakan penanda kelulusan mahasiswa yang telah menempuh masa belajar pada suatu universitas. Biasanya prosesi wisuda diawali prosesi masuknya senat perguruan tinggi yang terdiri dari rektor dan para pembantu rektor dengan dekan-dekannya guna mewisuda para calon wisudawan. Dalam menyelenggarakan wisuda, tiap perguruan tinggi memiliki agenda yang tidak sama. Ada yang dilakukan setiap tahun, tetapi ada juga yang setiap semester, menyesuaikan kalender akademik.
Pada umumnya, calon wisudawan mengenakan pakaian yang sudah ditentukan, swperti pakaian pria menggunakan hem putih dan celana hitam bersepatu hitam, pakaian wanita menggunakan kebaya tradisional tipis dengan kain batik dan bagian luarnya mengenakan toga.
Tujuan nya bukan lain dari disahkan nya gelar yg didapat dengan simbol memindahkan tali toga oleh rektor atau pimpinan perguruan tinggi. Prosesi wisuda selalu di indahkan dengan kedatangan keluarga, sahabat, teman, pacar bahkan mantan pacar kalo datang heuheu.
The djavu (Djakarta Vespa Uin) sebagai Komunitas Mahasiswa pecinta vespa di lingkungan kampus UIN Jakarta. Yang notabene beranggotakan Mahasiswa, kurun waktu 5 tahun belakangan ini sering meramaikan khazanah kegiatan Wisuda yang di selenggarakan oleh Kampus UIN Jakarta tiap tahun nya. Yaitu dengan mengadakan arak arakan Vespa di lingkungan Kampus UIN Jakarta dengan tujuan sebagai selebrasi dan rasa syukur para wisudawan atau wisudawati, juga sebagai bentuk apresiasi dari seluruh anggota kepada para wisudawan dan wisudawati yang telah mampu meyelesaikan masa studi nya di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Kegiatan tersebut bertemakan "Siapa Bilang Scooterist tidak bisa Sarjana"
Alasan mengambil tema demikian adalah sebagai bentuk pembuktian diri juga pembuktian komunitas bahwa anak vespa (Scooterist) yang dikenal masyarakat adalah urakan, suka jalan-jalan, dan pastinya anak tongkrongan ternyata bisa juga menjadi wisudawan.
Selain itu kegiatan ini diwarnai dengan pemasangan banner atau baliho berisi foto para wisudawan tentunya dengan vespa kebanggaan nya, maksud lain dari kegiatan ini yaitu semoga bisa menjadi acuan motivasi bagi para anggota yg belum menyelesaikan studi nya, terutama bagi anggota yang sudah merasa menjadi mahasiswa tingkat akhir, lumrahnya dikalangan sem 7 dan seterusnya, hal yang menarik dari Arak-Arakan Vespa adalah selalu menjadi pusat perhatian masyarakat yg hadir di lingkungan kampus selepas prosesi wisuda. Mungkin dari alunan suara knalpot Vespa yang khas, ditambah kepulan asap yg lumayan tebal namun masih kalah kalo dibandingkan dengan kebakaran hutan di indonesia hehe. Hal lain yang menjadi pusat perhatian adalah suara klakson vespa yang khas bunyi nya juga penampilan anggota yang ikut serta selalu menjadi pemglihatan banyak orang mungkin karena urakan atau bisa jadi karena kebisingan hehe.
Namun hal ini tetap saja di bolehkan oleh pihak keamanan, asalkan tidak terlalu berlebihan.
Pesan yg bisa diambil dari kegiatan ini yaitu pembuktian dari masing masing diri, setidaknya menjadi self reminder bahwa hobi tidak mengalahkan studi. Mengingat tujuan awal dari masing masing diri untuk masuk perguruan tinggi adalah untuk studi. Karena studi merupakan tanggung jawab masing-masing diri.
Intinya Kegiatan ini menandakan ungkap Doa serta Syukur dan Apresiasi bahagia atas pencapaian gelar yang disandang oleh para wisudawan.
Semoga perhelatan kegiatan ini bisa terus berjalan sebagaimana yang sudah terjadi bahkan harus menjadi tradisi.
Sekian Terimakasih

- Kang Fakhri