Rabu, 04 September 2019

Refleksi Tahun Baru Islam

Tahun Baru Islam merupakan suatu hari yang penting bagi umat Islam karena menandai peristiwa penting yang terjadi dalam sejarah Islam yaitu memperingati penghijrahan Nabi Muhammad saw. dari Kota Mekkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi. Peristiwa bersejarah itu terjadi pada 1 Muharramtahun baru bagi kalender Hijriyah. Namun Tahun Hijrah Rasulullah SAW dari Mekah ke Madinah itu diambil sebagai awal perhitungan bagi kalender Hijriyah.
Penetapan ini adalah untuk mengenangkan betapa pentingnya tanggal hijrah yang menjadi perubahan paradigma dalam sejarah agama Islam yang mana pertama kali dalam sejarah Islam seorang nabi dan rasul membentuk pemerintah dengan segala kesulitan dan berhasil membuat hubungan diplomatik dengan beberapa negara serta menyampaikan dakwah Islam secara global sehingga Islam tersebar ke merata dunia.
Tahun Baru Islam adalah salah satu hari penting bagi Umat Islam yang diperingati sebagai perayaan kedatangan tahun baru dari penanggalan Islam. Di Indonesia, Tahun Baru Islam dikenal dengan nama Muharram.

Di Negara Indonesia, banyak sekali tradisi yang dilakukan orang Indonesia untuk merayakan Tahun Baru Islam. Beberapa dari tradisi ini tidak dapat ditemukan ditempat lainnya, selain di Indonesia. Bahkan di belahan dunia juga ramai ikut memperingati hari besar islam

Di beberapa daerah pedesaan di Jawa Timur Indonesia, para umat muslim mempersiapkan beberapa sesaji untuk bersyukur kepada Tuhan. Beberapa sajian ini biasanya terdiri dari buah-buahan, sayur-mayur, dan beras. Sesaji atau Gunungan digelar di pusat lokasi perayaan.
Setelah seluruh sesaji terkumpul, sebuah ritual yang dikenal dengan istilah “Larung Pendam Saji” kemudian ditampilkan. Ritual upacara ini bertujuan untuk memohon anugerah dari Tuhan. Disamping itu, ritual ini juga merupakan wujud syukur dari komunitas penduduk desa ini terhadap karunia yang telah dianugerahkan Tuhan kepada hasil pertanian mereka.
Beda hal dengan yang dilakukan masyarakat jabodatebek dan sekitarnya umumnya, beberapa Umat Muslim memperingati hari raya ini dengan berparade. Selama parade berlangsung, para peserta juga melakukan doa bersama sebagai bentuk refleksi hidup mereka.
Parade tersebut lebih familiar disebut Pawai Obor. Lantas rutinitas ini pula yang pernah dialami penulis sejak kecil.

Terlepas dari makna hijrah atau hijriyah yg dimana peringatan atas kejadian berpindah nya Nabi besar Muhammad Saw. Momentum ini menurut penulis merupakan bagian dari kultur dan budaya. Jika dilaksanakan dengan niat baik tertin dan khidmat. Sehingga tujuannya sebagai tradisi yang diwariskan turun temurun, juga merupakan sebagai pendidikan sejarah dengan maksud agar umat muslim selalu bersyukur dengan kedatangan tahun baru islam. Tentunya dengan melakukan amalan doa akhir tahun dan awal tahun, hal ini pula merupakan salah satu bagian dari ibadah. Karena doa, dzikir serta melakukan kebaikan adalah upaya untuk menggapai pahala atau reward dari Tuhan semesta Alam.

-KangFakhri